Bagi seorang wanita muslim, menggunakan hijab merupakan suatu kewajiban sekaligus tantangan tersendiri. Mereka harus belajar 'bersahabat' dengan rambut yang lembab hingga cuaca panas menyengat setiap harinya. Karena itulah, wanita muslim harus tahu jenis kain hijab yang cocok untuk musim panas agar rambut dan kepala tetap terasa nyaman.

Sedikit informasi, tidak semua kain cocok untuk dijadikan sebagai bahan untuk hijab. Apalagi jika cuaca sedang panas, kain dasar hijab harus bisa membuat rambut dan kulit kepala tetap dingin. Ada beberapa jenis kain hijab yang memiliki karakteristik seperti ini, yaitu:
 
1. Linen
Kain linen bisa dibilang salah satu jenis kain yang paling ideal untuk digunakan pada musim panas. Jenis kain ini memiliki tekstur yang lembut, ringan, tipis, dan punya sirkulasi udara yang lancar sehingga kepala dan rambut akan terasa dingin sepanjang hari.
 
2. Katun
Selain linen, kain katun juga merupakan salah satu kain yang sangat cocok digunakan sebagai hijab pada saat musim panas. Soalnya, kain katun ini memiliki tekstur yang lembut dan berat yang ringan sehingga tidak akan membuat kepala semakin gerah. Justru sebaliknya, hijab yang menggunakan kain katun akan menangkal rasa panas yang masuk sekaligus menyejukan rambut dan kulit kepala.
 
3. Georgette
Jika anda belum tahu, kain georgette adalah satu jenis kain sejenis sutra creepe yang tipis namun sedikit lebih berat daripada kain chiffon. Jika dilihat lebih seksama, kain ini memiliki banyak kerutan yang lebih banyak dibandingkan kain lainnya. Hijab yang menggunakan bahan kain ini akan membuat udara mengalir dengan lancar, mengeluarkan panas dalam kepala dan membuatnya senantiasa dingin.
 
4. Sutra
Siapa sih yang tidak suka dengan kain sutra? Kain yang sudah ada sejak zaman dahulu ini memang dikenal sebagai kain multifungsi, bisa digunakan di berbagai macam musim dan membuat tubuh terasa nyaman. Apabila anda menggunakan hijab yang terbuat dari kain sutra, panas tidak akan mudah masuk pada daerah kulit kepala. Kain sutra juga akan senantiasa membuat rambut tidak lepek dan tetap dingin.
 
Nah, itu dia beberapa kain hijab yang cocok digunakan untuk musim panas. Kalau dilihat dari list di atas, mana sih yang jadi favorit anda?

Bagi anda yang senang membeli barang bermerek, pastinya sudah mengerti apa yang menjadi perbedaan barang premium dan barang biasa. Mulai dari tekstur, pola, dan durabilitas barang premium jelas akan berbeda jauh dengan barang biasa. Dalam dunia tekstil hampir serupa, kain paling mahal di dunia akan memiliki kualitas yang jauh melampaui kain reguler.

Kain premium seperti kain wool, sutra, fur atau bulu dan kain linen yang termasuk mahal pun ternyata juga memiliki kualitas diatas premium yang harganya sangat mahal. Saking mahalnya, banyak orang bilang kalau ke-4 jenis kain ini termasuk kain yang paling mahal di dunia.

Nah, penasaran kan apa saja jenis kainnya? Yuk kita lihat informasinya di bawah ini!
 
1. Kain Wool Vucana
Pernahkah anda mendengar hewan yang bernama Vucana? Vucana merupakan sejenis domba yang hidup di wilayah pegunungan Peru, Amerika Selatan. Hewan vucana termasuk hewan yang jarang ditemui, dan hanya bisa diambil bulunya selama 3 tahun sekali. Itupun harus langsung mengambil dari alam liar, karena vucana sendiri tidak bisa dikembang biakan.
Tapi menurut pembelinya, kain wool dari vucana memang memiliki kelembutan yang tidak ada duanya. Tidak heran harganya selangit, mulai dari $1800 hingga $3000 per yard. Dengan harga yang mahal ini, sepotong scarf penghangat leher akan memiliki harga sebesar $20.000! Wah, mahal sekali ya?
 
2. Kain Sutra Mulberry
Kain sutra yang terbuat dari silkworms juga termasuk salah satu kain paling mahal di dunia. Alasannya, seluruh proses untuk menghasilkan kain sutra ini sangat sulit dan tidak bisa menggunakan tangan manusia. Ulat penghasil benang sutra harus diternakan dengan kondisi yang khusus, dan diberikan daun mulberry sebagai makanan utamanya.
Setelah ulat menjadi kepompong, barulah petani ulat mengambil kepompong tersebut dan merebusnya agar benang sutra bisa di ambil. Saat benang sutra di ambil dan di olah menjadi kain, banyak yang percaya kalau benang kain sutra mulberry merupakan benang yang paling kuat di dunia.
 
3. Kain Bulu Sable 
Kain bulu atau yang biasa disebut dengan fur termasuk salah satu jenis kain yang paling tua di dunia. Semenjak zaman prehistorik dulu, manusia purba sudah mengenakan kulit dan bulu binatang sebagai pakaian dan penghangat tubuh mereka. Tapi sekarang, pakaian kulit dan bulu sudah berubah menjadi salah satu benda yang paling mahal di dunia.
Sekarang, kain bulu sable menjadi primadona bagi para pencari kain premium. Kain ini disebut juga dengan 'Golden Fleece' yang diambil namanya dari hewan legendaris roma, Sable. Kain ini memiliki warna emas yang terang, sangat lembut, hangat, dan tentu terlihat sangat elegan.
 
4. Kain Linen
Jika kain bulu Sable terbuat dari binatang, kain linen justru dibuat dari tanaman yang bernama flax.Untuk membuat kain linen pun tidak bisa sembarangan, membutuhkan waktu yang banyak dan proses yang rumit.

Tanaman flax harus dicabut sampai akar agar semua seratnya dapat di ambil, baru setelahnya di proses dengan teknik wet-spinning untuk menghasilkan benang linen. Namun karena proses dan tekniknya yang sulit, hanya beberapa perusahaan saja yang bisa menghasilkan kain linen premium.
 
Nah, itulah 4 jenis kain termahal di dunia yang sekarang menjadi 'raja' dalam dunia tekstil. Kalau menurut anda, mana sih yang paling bagus dan langka?

Jika kita bicara metode terbaik dalam membuat kaus, kebanyakan orang akan menawarkan dua pilihan: metode sablon dan metode digital printing. Metode print sablon atau metode screen painting bisa dibilang sebagai metode tradisional, dimana kain disablon manual menggunakan tangan. Sedangkan digital printing lebih modern, dimana permukaan kain dicetak dengan mesin yang canggih dan modern.
Namun selain cara dan metode yang digunakan, apa saja sih yang jadi perbedaan dari print sablon dan print digital?
 
1. Harga & Jumlah Kuantitas
Kalau dilihat dari segi harga dan kuantitas, print sablon akan terkesan lebih mahal dibandingkan dengan print digital. Alasannya, print sablon  menggunakan stencil atau kertas sablon yang harus dibuat dulu sebelumnya. Cat yang digunakan pun harus dalam jumlah yang banyak, sehingga kuantitas yang dibuat pun juga harus dalam jumlah yang banyak.
​
Namun digital printing berbeda, metode ini tidak memerlukan bahan yang banyak dan bisa langsung dicetak pada permukaan kain tanpa perlu mempersiapkan stencil sebelumnya. Anda pun tidak terbatas kuantitas, dan bisa membeli produk hasil digital printing dalam jumlah yang sedikit.
 
2. Modifikasi Warna & Detail
Berbicara soal kualitas warna dan detail, banyak orang lebih memilih print sablon ketimbang print digital jika ingin membuat baju dengan warna yang cerah. Print sablon yang menggunakan metode manual akan membuat hasil print lebih tebal dan lebih cerah, jika dibandingkan dengan print digital.
Tapi apabila anda menginginkan baju dengan kualitas detail yang baik, print digital bisa menjadi pilihan anda. Mesin print digital dapat menangkap detail terkecil dari desain yang anda buat tanpa terkecuali. Dan agar hasil print digital lebih maksimal, gunakan palet warna yang tidak terlalu terang dan cerah.
 
 
3. Kualitas Yang Dihasilkan
Banyak sekali orang yang bilang kalau metode printing A lebih baik daripada metode printing B. Padahal sebenarnya kualitas yang dihasilkan sama bagus kok. Yang jadi perbedaan hanyalah metodenya saja, dimana setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Metode print sablon akan menghasilkan warna baju yang prima, namun harus dibeli dengan kuantitas yang banyak. Sedangkan metode print digital mampu mengeluarkan setiap detail dari desain yang anda buat, namun terbatas dalam mengeluarkan warna.
 
Sekarang tinggal anda pilih, mana kira-kira metode yang paling cocok untuk produk anda. Jika anda ingin membuat baju dalam jumlah yang banyak dengan warna yang presisi, pilihlah print sablon. Namun jika anda hanya ingin bereksperimen dan hanya ingin membuat satu baju, pilihlah metode digital digital. Mudah kan?